Jumat, 04 Oktober 2013

PIDATO TERTULIS PYM PRESIDEN SUKARNO PADA KONFERENSI BESAR GMNI DI KALIURANG JOGJAKARTA, 17 FEBRUARI 1959.

Lenyapkan Sterilitiet Dalam Gerakan Mahasiswa

PTerlebih dahulu saya mengucapkan selamat dengan Konferensi Besar GMNI ini.
Dengan gembira saya membaca, bahwa asas tujuan GMNI adalah Marhaenisme. Apa sebab saya gembira?
Tidak lain dan tidak bukan, karena lebih dari 30 tahun yang lalu saya juga pernah memimpin suatu gerakan rakyat -suatu partai politik- yang asasnya pun adalah Marhaenisme.
Bagi saya asas Marhaenisme adalah suatu asas yang paling cocok untuk gerakan rakyat di Indonesia. Rumusannya adalah sebagai berikut: Marhaenisme adalah asas, yang menghendaki susunan masyarakat dan Negara yang didalam segala halnya menyelamatkan kaum Marhaen. Marhaenisme adalah cara perjuangan yang revolusioner sesuai dengan watak kaum Marhaen pada umumnya. Marhaenisme adalah dus asas dan cara perjuangan "tegelijk", menuju kepada hilangnya kapitalisme, imprealisme dan kolonialisme. Secara positif, maka Marhaenisme saya namakan juga sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi; karena nasionalismenya kaum Marhaen adalah nasionalisme yang social bewust dan karena demokrasinya kaum Marhaen adalah demokrasi yang social bewust pula.
Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu? Yang saya namakan Marhaen adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat: yang telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imprealisme dan kolonialisme.
Kaum Marhaen ini terdiri dari tiga unsur: Pertama : Unsur kaum proletar Indonesia (buruh) Kedua : Unsur kaum tani melarat Indonesia, dan Ketiga : kaum melarat Indonesia yang lain-lain.
Dan siapakah yang saya maksud dengan kaum Marhaenis? Kaum Marhaenis adalah setiap pejuang dan setiap patriot Bangsa. Yang mengorganisir berjuta-juta kaum Marhaen itu, dan Yang bersama-sama dengan tenaga massa Marhaen itu hendak menumbangkan sistem kapitalisme, imprealisme, kolonialisme, dan Yang bersama-sama dengan massa Marhaen itu membanting tulang untuk membangun Negara dan masyarakat, yang kuat, bahagia sentosa, adil dan makmur.
Pokoknya ialah, bahwa Marhaenis adalah setiap orang yang menjalankan Marhaenisme seperti yang saya jelaskan di atas tadi. Camkan benar-benar: setiap kaum Marhaenis berjuang untuk kepentingan kaum Marhaen dan bersama-sama kaum Marhaen!
Apa sebab pengertian tentang Marhaenisme, Marhaen dan Marhaenis itu saya kemukakan kepada Konferensi Besar GMNI dewasa ini?
Karena saya tahu, bahwa dewasa ini ada banyak kesimpangsiuran tentang tafsir pengertian kata-kata Marhaenisme, Marhaen dan Marhaenis itu.
Saya harapkan mudah-mudahan kata sambutan saya ini saudara camkan dengan sungguh-sungguh, dan saudara praktikkan sebaik-baiknya, tidak hanya dalam lingkungan dunia kecil mahasiswa, tetapi juga di dunia besar daripada massa Marhaen.
Sebab tanpa massa Marhaen, maka gerakanmu akan menjadi steril! Karena itu:
Lenyapkan sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa! Nyalakan terus obor kesetiaan terhadap kaum Marhaen! Agar semangat Marhaenisme bernyala-nyala murni! Dan agar yang tidak murni terbakar mati!
Sekian dulu, dan sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Konferensi Besar GMNI, dan mudah-mudahan berhasillah Konferensi Besar ini.
Jakarta, 17 Februari 1959
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/ PEMIMPIN BESAR REVOLUSI
SUKARNO BAPAK MARHAENISME
sumber: http://marhaenis.org

Sabtu, 28 Juli 2012

NASIONALISME FOR INDONESIA

     Nasionalisme adalah satu paham  cinta pada tanah kelahiran atau bangsa tempat tinggal.Sikap Nasionalisme kini sudah mulai pudar.Apa itu Sikap Nasionalisme ?Sikap di mana seseorang sangat cinta kepada tanah airnya,meliputi budaya,etnis,bahasa,dan semua yang ada pada negara tersebut.Seseorang yang menurut saya sangatlah berjiwa Nasionalisme adalah Ir.Soekarno.Beliau sungguh merupakan teladan bagi saya dan juga bagi semua orang(Bangsa Indonesia ataupun Warga negara lain).Sesuatu yang membuat saya kagum dan sangat memberi inspirasi.Siapa Bapak Plokamator Bangsa Indonesia ? So pasti Ir.Soekarno dan Muh Hatta.
Tahukah kalian apa artinya MERDEKA ?
     “Merdeka” bagi Soekarno adalah suatu political independence atau politieke onafhankelijkheid.Merdeka sebelum mereka mampu memperbaiki kondisi bangsanya.Soekarno mengutip risalah yang ditulisnya pada tahun 1933 yang berjdul Mentjapai Indonesia Merdeka  bahwa kemerdekaan atau political independence adalah satu  jembatan emas yang diseberang jembatan itulah Indonesia punya kesempatan untuk menyempurnakan rakyatnya.
Kita bisa melihat dalam kutipan ini,bertapa hebatnya sikap yang di tunjukan beliau.Apa lagi tentang ajaran MARHAENISME,Ajaran apakah itu ? coba saja kalian cari ?
MARHAENISME menurut ajaran BUNG KARNO ialah dalam susunan masyarakat bahkan negara,seorang pemimpin haruslah mementingkan kaum yang rendah,bukan berarti rendahan.Kaum ini adalah Kaum miskin.Negara haruslah memelihara dan mementingkan kebutuhan rakyat kecil,bukan malah lomba korupsi.
     Kembali ke Sikap Nasionalisme!Kita lihat lagi semua pejuang kemerdekaan atau pejuang yang terdahulu.Mereka bahkan rela mati untuk INDONESIA,alasan apa yang mereka miliki untuk hal ini ?
Mereka mempunyai Sikap Nasionalisme yang sangatlah tinggi,berjuang bagi NEGARA,berjuang bagi anak anak bangsa,berjuang bagi kebebasan dan kedaulatan agar Bangsa Indonesia dapat diketahui.INI LHO INDONESIA,TANAH AIRKU!
Sekarang sudah saatnya untuk generasi muda bertanggung jawab kepada tanah air,tanggung jawab apakah yang harus di emban tersebut ?
Pertama,
untuk TANAH AIR BETA, menjaga BANGSA ini agar tetap utuh.Utuh yang di maksud secara luas.
Kedua,
Dalam keadaan apapun kita harus membela bangsa kita sendiri
Ketiga,
janganlah kita melupakan SEJARAH BANGSA KITA.Kalau kata Kakek yang pernah saya temui : "JASMERAH(jangan sekali sekali melupakan sejarah)"
karena anak anak bangsa akan mewarisi semua kekayaan yang di milik bangsa,benang merah yang terhubung tidak akan pernah bisa putus,karena begitu besarnya NEGERIKU INDONESIA.

Sekolah,
Tempat tersebut sangat berpengaruh untuk bisa mempertahankan BANGSA ini.Pendidikan yang di berikan akan sangat berarti dari jenjang TK -SMA bahkan sampai kita tua.Pernahkah kalian mengikuti suatu UPACARA KEMERDEKAAN ? BELUM,karena MERDEKA itu hanya 1 kali adanya.Akan tetapi kita bisa merayahkan kemerdekaan itu dengan melakukan peringatan /  UPACARA.Coba kalian liat saat pertama INDONESIA MERDEKA,saat UPACARA pastilah posisinya SIAP(GRAKKKKKK)!
Semua yang mengikuti pastilah sangat merenungi,dengan kidmat mereka menjalankan peringatan HUT RI tersebut.Bandingkan dengan zaman sekarang.Posisi badan anggota upacara pastilah semena mena,entah ada yang mengupil,garuk garuk,bahkan hormat ke bendera MERAH PUTIH dengan kaki yang terbuka lebar.
Bisa di bayangkan betapa pendidikan karakter zaman sekarang kurang Disiplin.ohhhh tidak mau di bawa ke mana BANGSA KITA INI.
BUMI PERTIWI KITA!